Selasa, 8 Mei 2012 10:30 WIB
KONGRES X Tanoh Rincong Student Association
(Tarsa) Malaysia, Sabtu 5 Mei 2012 di Auditorium Kampus International Islamic
University Malaysia (IIUM) memilih Muammar Khadafi sebagai Presiden Tarsa untuk
periode setahun ke depan.
Muammar Khadafi adalah mahasiswa S2 bidang
education/teaching Arabic to non-speakers Arabic. Alumni Fakultas Tarbiyah IAIN
Ar- Raniry Aceh tersebut menjadi ‘presiden’ di Malaysia setelah mendulang suara
terbanyak mengalahkan calon lain, Zulhilmi al-Khadef, mahasiswa Ilmu Ushul Fiqh
IIUM.
Tarsa berdiri tahun 1991 dari usrah
(pengajian) mahasiwa Aceh di Malaysia. Perkumpulan ini merupakan organisasi
mahasiwa Aceh tertua di Malaysia. Kongres X dibuka oleh Penasihat Tarsa, Dr
Hafas Furqani. Hadir mahasiswa Aceh dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM)
Bangi, Universitas Malaya (UM) Petaling Jaya, Universitas Pendidikan Sultan
Idris (UPSI) Tanjung Malim, Perak dan sejumlah tokoh Aceh di Malaysia.
Kongres Tarsa melahirkan rekomendasi internal,
yakni Tarsa 2012-2013 akan mewujudkan warga Tarsa yang berwawasan luas dan
mempunyai karakteristik keacehan melalui kajian dan pengajian rutin.
Meningkatkan konsolidasi internal secara kekeluargaan dan mengembangkan Tarsa
ke kampus-kampus lain di Malaysia di mana terdapat mahasiwa Aceh di dalamnya.
Secara ekternal, organisasi ini juga akan
berperan menjalin kerjasama dengan tokoh-tokoh masayarakat Aceh di Malaysia dan
juga mendukung serta mengawal kebijakan Pemerintah Aceh sesuai MoU Helsinki dan
UU yang berlaku di Republik Indonesia.
Selain melahirkan rekomendasi internal, Tarsa
untuk kerja satu tahun ke depan, organisasi ini juga mengeluarkan rekomendasi
terkait kepemimpinan baru di Aceh. Untuk gubernur pilihan rakyat Aceh, kongres
Tarsa meminta Pemerintah Aceh tetap meneruskan kebijakan pembangunan dengan
peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat Aceh secara transparan dan
akuntabel.
Dalam bidang ekonomi, pemerintah hendaknya
dapat menghidupkan lembaga keuangan mikro islami di seluruh Aceh di samping
membangun infrastruktur lainnya. Mengurangi investasi bidang pertambangan dan
meningkatkan investasi pertanian, perikanan, parawisata serta lainnya.
Poin terakhir dari rekomendasi Kongres Tarsa
adalah mendesak Pemerintah Aceh tetap memprioritaskan pendidikan sebagai
peningkatan mutu SDM Aceh untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa Aceh yang
sedang melanjutkan pendidikan di Malaysia dalam berbagai disiplin ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar