Jumat, 11 Mei 2012

Mahasiswa Aceh Pilih Presiden di Malaysia


Selasa, 8 Mei 2012 10:30 WIB
KONGRES X Tanoh Rincong Student Association (Tarsa) Malaysia, Sabtu 5 Mei 2012 di Auditorium Kampus International Islamic University Malaysia (IIUM) memilih Muammar Khadafi sebagai Presiden Tarsa untuk periode setahun ke depan.
Muammar Khadafi adalah mahasiswa S2 bidang education/teaching Arabic to non-speakers Arabic. Alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Ar- Raniry Aceh tersebut menjadi ‘presiden’ di Malaysia setelah mendulang suara terbanyak mengalahkan calon lain, Zulhilmi al-Khadef, mahasiswa Ilmu Ushul Fiqh IIUM.

Tarsa berdiri tahun 1991 dari usrah (pengajian) mahasiwa Aceh di Malaysia. Perkumpulan ini merupakan organisasi mahasiwa Aceh tertua di Malaysia. Kongres X dibuka oleh Penasihat Tarsa, Dr Hafas Furqani. Hadir mahasiswa Aceh dari Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi, Universitas Malaya (UM) Petaling Jaya, Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Tanjung Malim, Perak dan sejumlah tokoh Aceh di Malaysia.
Kongres Tarsa melahirkan rekomendasi internal, yakni Tarsa 2012-2013 akan mewujudkan warga Tarsa yang berwawasan luas dan mempunyai karakteristik keacehan melalui kajian dan pengajian rutin. Meningkatkan konsolidasi internal secara kekeluargaan dan mengembangkan Tarsa ke kampus-kampus lain di Malaysia di mana terdapat mahasiwa Aceh di dalamnya.
Secara ekternal, organisasi ini juga akan berperan menjalin kerjasama dengan tokoh-tokoh masayarakat Aceh di Malaysia dan juga mendukung serta mengawal kebijakan Pemerintah Aceh sesuai MoU Helsinki dan UU yang berlaku di Republik Indonesia.
Selain melahirkan rekomendasi internal, Tarsa untuk kerja satu tahun ke depan, organisasi ini juga mengeluarkan rekomendasi terkait kepemimpinan baru di Aceh. Untuk gubernur pilihan rakyat Aceh, kongres Tarsa meminta Pemerintah Aceh tetap meneruskan kebijakan pembangunan dengan peningkatan pendidikan, kesehatan, ekonomi rakyat Aceh secara transparan dan akuntabel.
Dalam bidang ekonomi, pemerintah hendaknya dapat menghidupkan lembaga keuangan mikro islami di seluruh Aceh di samping membangun infrastruktur lainnya. Mengurangi investasi bidang pertambangan dan meningkatkan investasi pertanian, perikanan, parawisata serta lainnya.
Poin terakhir dari rekomendasi Kongres Tarsa adalah mendesak Pemerintah Aceh tetap memprioritaskan pendidikan sebagai peningkatan mutu SDM Aceh untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa Aceh yang sedang melanjutkan pendidikan di Malaysia dalam berbagai disiplin ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar