Selasa, 08 Mei 2012
Kuala Lumpur, Pemerintah
Aceh dibawah kepemimpinan Dr.Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf merupakan
harapan baru rakyat Aceh dan perlu membangun komunikasi dan kerjasama yang
lebih intensif dan positif dengan pemerintah Malaysia. Khususnya dalam bidang
pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Demikian salah satu rekomendasi “Konggres
Tanoh Rincong Student Association (TARSA) Malaysia” pada baru-baru ini di
Auditorium kampus International Islamic University Malaysia (IIUM).
Malaysia memiliki
tokoh pembangunan seperti Dr. Mahathir Muhammad dan Tan Sri Sanusi Junid yang
telah sukses membawa Malaysia sebagai Negara Muslim kearah yang lebih maju dan
disegani di Asia Tenggara. Dengan pengalamannya tersebut ia punya hubungan kuat
dengan Negara-negara Islam di Timur Tengah dan Asia Tenggara yang patut
dipelajari dan dekati untuk menarik minat dana-dana investasi dari Negara Islam
di Timur Tengah.
Pemerintah Malaysia
sekarang dalam amatan kami masih sangat kuat dipengaruhi oleh peran Dr.
Mahathir dan Tansri Sanusi Junid yang merupakan putra Asli Aceh.
Konggres X kemarin
dibuka secara resmi oleh penasehat TARSA Dr. Hafas Furqani dan turut mengundang
mahasiswa Aceh di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi, Universitas
Malaya (UM) Petaling Jaya, Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Tanjung
Malim,Perak dan sejumlah tokoh Aceh di Malaysia.
TARSA yang berdiri
pada tahun 1991 dari Usrah (pengajian) mahasiwa Aceh di Malaysia merupakan
organisasi mahasiwa Aceh tertua di Malaysia.
Kongres X TARSA
berlangsung alot selain meminta pertanggung pengurus periode 2011/2012 di bawah
pimpinan Tgk. Mulyadi bin Zainal Abidin (mahasiswa S2 bidang ilmu Hadis IIUM)
juga membahas AD/ART, rekomendasi internal dan eksternal serta berhasil memilih
Muammar Khadafi (Mahasiswa S2 bidang Education/Teaching Arabic to
non-speakers Arabic) dengan mengalahkan Zulhilmi al-Khadef (Mahasiswa Ilmu
ushul fiqh IIUM).
Dalam rekomendasi
internal TARSA 2012-2013 akan mewujudkan warga TARSA yang berwawasan luas dan
mempunyai karakteristik Ke-Acehan melalui kajian dan pengajian rutin.
Meningkatkan konsolidasi internal secara kekeluargaan dan mengembangkan TARSA
ke kampus-kampus lain di Malaysia yang ada mahasiwa Aceh.
Poin terakhir dari
rekomendasi kongres TARSA adalah mendesak pemerintah Aceh agar tetap
memperioritaskan pendidikan sebagai peningkatan mutu SDM Aceh untuk memberikan
beasiswa kepada mahasiswa Aceh yang sedang melanjutkan pendidikan di Malaysia
dalam berbagai disiplin Ilmu tidak hanya dibidang Agama.
“Kami melihat
pengiriman mahasiswa Aceh untuk belajar ekonomi, psikologi, pendidikan ke
Amerika, Taiwan, Australia kurang efektif dan tidak membumi. Perlu dipikirkan
pengembangan ekonomi, pendidikan, psikologi yang berbasis Islam di Aceh dengan
mengirim lebih banyak putra Aceh ke Kampus International Islamic University
Malaysia (IIUM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar