Sabtu, 30 Juli 2011

Memaknai SMS Ramadhan (Sarana Menuju Surga)

Oleh: Muhammad Dayyan

Ramadhan bulan barakah. Siapapun akan tergugah  bathinnya mendengar seruan Allah untuk berpuasa bagi yang benar-benar beriman. Bulan yang sarat makna, memiliki banyak pesan. Menjelang dua hari ramadhan hand phone (HP) saya mulai dibanjiri short mesage service (SMS). “Marhaban ya ramadhan” mohon maaf lahir bathin selamat menunaikan ibadah puasa semoga kita semua masuk dalam golongan orang-orang beriman dan senang beramal shaleh. Sms senada “selamat menunaikan ibadah puasa selama bulan ramadhan, semoga berkah. Mohon maaf atas segala salah ucap dan laku selama ini.

SMS dibulan ramadhan juga mengandung makna Sarana Mendapat Surplus pahala. Karena ibadah dibulan ini dilipatgandakan seluruh amal kebajikan. Teman saya yang berprofesi sebagai pedagang mengirim SMS ”Welcome to ramadhan. Great Sale! Jangan lewatkan obral pahala besar-besaran, diskon dosa s/d 99 persen plus doorprize lailatul qadar” waktu terbatas hanya 30 hari, buruan...gratis lhoo. maaf lahir bathin pungkasnya.

Teman saya yang kuliah di Kajian Ekonomi Syari’ah Pascasarja Universitas Indonesia juga mengirim SMS ”Marhaban ya ramadhan, semoga ramadhan penuh BBM (Bulan Barakah dan Maghfirah) tingkatkan PREMIUM (Pre Makan dan Minum), SOLAR ( sholat lebih rajin) dan MINYAK TANAH (Meningkatkan Iman, baNyak Tahan Nafsu dan Amarah), serta PERTAMAX (Perangi Tabi’at Maxsiat), selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir bathin.

Teman yang aktif di dunia seniman mengirim SMS ”Metuah tapak tajak bak titi, metuah gaki tamoeng syuruga, metuah jaroe yang tem seudeukah, metuah lidah yang tem puasa, selamat menunaikan ibadah puasa. Alhamdulillah dalam rindu, dengan penuh keikhlasan kita kembali bersatu bersama ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa.

Kolega saya yang berjiwa seni mengirim SMS ”Bukoen le sayang ranub silaseh pucoek metindeh uram meuputa, me’ah dosa lon be-abeh-abeh jinoe tapegleh bak buleun puasa. ”selamat menunaikan ibadah ramadhan”. Kawan yang lain sms ”bak salah mariet na meucureh hate, bak salah pike na jeut keudawa, kadang na janji  han teupat wateu, me’ah lon lake ke rakan dumna, selamat berpuasa. Kawan yang sering jadi penari juga mengirim sms ”Bongong jeumpa saboh bak tangke peuduek lambatee hidang keuraja, me’ah dosa lon awai ngon akhe mangat gleh hatee bulen puasa. Selamat menyambut bulan suci ramdahan.

Saya juga mengirim SMS ke seratus nomor lebih yang ada di hp saya ”marhaban ya ramadhan” semoga Allah memberi kita kekuatan untuk mendapatkan maghfirah, rahmat, dan itqun minannar, mohon ma’af lahir bathin. Mudah-mudahan puasa kita mendapat prediket ”muttaqin”. Hp saya hampir tidak berhenti masuk SMS balasan ”ucapan yang sama untuk saudara-saudara muslimku, selamat menyambut ramadhan yang indah ini.

Kawan yang sering jadi da’i juga mengirim SMS ”Jelang hari yang ditunggu-tunggu telah tiba semua pintu maaf dibuka kami sekeluarga  mohon maaf lahir bathin, selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H”. Seorang teungku di pasantren juga mengirim sms ”Ramadhan telah bersama kita, sucikan jiwa dari segala dosa, selamat menunaikan ibadah puasa”. Prof. Muslim Ibrahim ketua umum Majelis Permusyarawatan (MPU) propinsi Aceh juga mngirim SMS ”Ass...Wr.Wb. selamat menunaikan puasa dan ibadah ramadhan lainnya, Semoga Allah SWT menerima semua amalan kita, Amiin ya Mujibas-sailiin.

Kawan saya yang baru jadi pengantin baru di Jakarta mengirim SMS ”diawal ramadhan yang penuh berkah ini, kami  sekeluarga memohon maaf lahir dan bathin dan semoga sukses menahan nafsu mencapai ridha Allah dan memperoleh gelar ”muttaqin”. Kawan yang juga aktifis perempuan SMS ”Alhamdulillah , rasa syukur pantas kita haturkan pada Ilahi Rabbi atas anugerah-Nya mempertemukan kita dengan bulan mulia ini semoga mampu mengasah bathin kita menjadi lebih penyayang, pengasih sehingga tidak ada lagi kekerasan dan peecehan terhadap perempuan. Amin! Selamat menunaikan ibadah puasa.

Sohib saya yang berprofesi sebagai Tentara mengirim SMS ”semoga ramadhan ini Allah melimpahkan barakah dan maghfirah-Nya untuk kita semua, damai di hati akan memantulkan perdamaian bagi Aceh yang abadi. Bebas dari permusuhan, dendam. Memasuki ramadhan kita saling mema’afkan. Karib saya yang aktif di pemberdayaan petani juga mengirim SMS ”suburkan hatimu dengan dzikrullah, hiaskan dirimu dengan akhlak yang mulia, ukirkan senyummu dengan taqwa. Maafkan diriku yang bertabur dosa selamat menunaikan ibadah puasa.

Adik-adik saya yang menceburkan diri didunia aktifis organisasi mahasiswa juga banyak mengirim SMS antara lain ” Hati adalah SC (stering committe/panitia pengarah) dan panca indra sebagai OC (organizing committe/panitia pelaksana). Maka sebagai OC dialah yang paling nampak melakukan kesalahan maupun kebenaran. Karenanya mari kita matangkan konsep SC dan OC secara baik dan benar supaya seiring sejalan menuju ridha Tuhan yang suci dibulan yang diberkati pula.

Sobat saya yang berprofesi sebagai wilayatul hisbah (WH) juga mengirim SMS ”mari kita tingkatkan taqwa, insaf diri menuju ampunan dan ridha Allah, selamat menunaikan ibadah puasa 1432 H, mohon maaf lahir bathin. Beberapa menit kemudian tiet…tiet…tiet sebuah sms masuk “genderang perang melawan hawa nafsu telah bertabuh, rapatkan barisan dalam tarawih, pekikkan semangat juang dengan tadarus. Insya Allah kita menang, selamat beribadah dibulan suci ini.

Sampai akhir ketikan artikel ini HP saya masih terus menerima pesan ramadhan meskipun kadangkala error . Namun yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa menangkap pesan ramadhan sehingga membawa pengaruh dalam kehidupan pribadi dan sosial.

Sedikitnya ramadhan datang membawa tiga pesan penting untuk kita; pertama, ramadhan membawa undangan khusus dari Allah yang maha Rahman dan Maha Rahim. Ramadhan berpesan bahwa puasa itu ibadah milik Allah bagi orang-orang yang beriman (QS. Albaqarah: 183) dan Hadis Qudsi ”semua perbuatan bani Adam menyangkut dirinya pribadi, kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku. Maka undangan puasa ini sangat istimewa yang dibawa oleh Ramadhan dan rugilah orang-orang yang mengabaikannya. Dengan memenuhi undangan ini kita diajak untuk menghayati kehadiran Allah yang begitu dekat. Tuhan ada dalam diri kita. Kita bisa berdialog, berzikir dan memohon apa yang kita inginkan karena bulan ini Allah akan mengabulkan seluruh permintaan hamba-Nya yang berpuasa (QS; Albaqarah: 186).

Kedua, pesan ramadhan bagi mukmin untuk menempa diri bersikap jujur pada Allah, pada diri sendiri, dan pada sesama manusia serta lingkungan alam semesta. Puasa adalah rahasia kita dengan Allah dan diri kita. Saat berpuasa tidak ada yang tau apakah kita berpuasa atau tidak. Pesan ini agar kita menjadi pribadi yang unggul yaitu pribadi yang jujur, amanah dengan senantiasa memegang komitmen pada janji yang telah kita ucapkan. Melalui puasa kita di ajak untuk mengapresiasi  dan menginternalisasi nilai-nilai moral ilahiyah yang agung. Puasa juga sebagai media membangkitkan kekuatan nurani dan melepuhkan potensi tirani kezaliman berupa sikap rakus, sulit mensyukuri kehidupan (sombong) dan tidak peduli pada batasan halal haram. Dengan menghayati kesucian dan kefitrian jatidiri kita akan mengarahkan kepada kebaikan, ketulusan, keikhlasan, kasih-sayang, kesabaran, kejujuran dan sifat-sifat ilahi lainnya.

Ketiga, pesan untuk lebih berempati pada penderitaan saudara seiman yang lain yang masih kurang beruntung. Dengan puasa kita bisa merasakan bagaimana nasib bagi orang-orang yang tidak mendapatkan makanan dan minuman betapa beratnya menahan lapar dan haus. Disini ada pesan untuk bersikap lebih peduli pada sesama yaitu fakir miskin dan orang-orang papa yang tertindas. Dengan menunaikan zakat fitrah dan memperbanyak shadaqah dibulan ramadhan diharapkan kita sudah mensucikan diri sehingga lebih manusiawi dan penyucian sosial (pembersihan sistim/struktural).

Dengan memahami dan menindaklanjuti pesan (SMS) ramadhan tersebut mudah-mudahan menjadi sarana menuju surga Allah sebagai balasan bagi hamba-Nya yang berkualitas muttaqin. Semoga!

1 komentar:

  1. Terima kasih tgk, pencerahan yang sederhana namun mengesankan. Selamat Menunaikan Ibadah Ramadhan.

    BalasHapus