Oleh: Muhammad Dayyan

"Kita harus menggugah kembali ummat Islam untuk meningkatkatkan kualitas kemanusiaannya dengan menguasai Ilmu pengetahuan, memperkuat kemandirian ekonomi dan politik sehingga mampu mengambil peran sebagai umat dengan kualitas terbaik dipentas global sebagaimana yang dipesankan dalam Alquran".
"Kalau pemerintah masih mempertahankan sistim yang hanya menghargai prestasi dengan angka statistik sungguh negeri ini akan mewariskan prilaku yang tidak bisa mensyukuri nikmat Tuhan berupa potensi kemanusiaan".
Oleh: Muhammad Dayyan Pemilu 2009 terasa sangat semarak yang dibumbui oleh sejumlah aksi tidak terpuji seperti intimidasi. Tidak heran libido politik para politisi untuk berkuasa bergejolak, sejumlah 1.368 caleg dari 43 partai yang berbasis local dan nasional akan memperebutkan 39 kursi DPR Aceh pada pemilu 2009 (Serambi 21/08/2008 hal.1) belum termasuk ribuan caleg akan bertarung memperebutkan kursi di sejemlah kabupaten/kota di Aceh. Seiring diumumkannya masa kampanye oleh KPU pusat pada hari Sabtu,12 Juli 2008 pukul 00.00 WIB disambut gegap gempita oleh peserta pemilu di seluruh tanah air dengan berbagai ekpresi. Mulai dari deklarasi pemimpin muda sampai iklan tokoh politisi disejumlah media yang bersuara lantang bicara soal rakyat. |
“Paradigma Tauhid memiliki implikasi yang jauh dalam aspek sosial dengan menolak taghut(segala sesuatu yang melewati batas) dan mendorong pada tatanan sosial yang egalitarian (persamaan hak dan kewajiban)”
“Barang siapa yang pandai membaca tanda-tanda zaman, maka zaman akan menyelamatkannya. Siapa yang lalai terhadap zaman, maka zaman akan merendahkannya.”
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri ini beriman danbertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan Bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS Al-A’raf: 96).
![]() |
Prof.Dr.Umar Ibrahim Vadillo |
"Artikel Ini di lengkapi dengan diskusi menarik di Facebook dengan penulisnya "Prof Shabri Menjawab Keraguan " dibawah ini."Oleh DR. M. Shabri H. Abd. Majid, M.Ec
”Katakanlah, sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku (syariat Islam), sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan sebanyak itu pula” (QS; Alkahfi ayat 109).